Pangkalpinang, kejarberita-news.com — SMP Negeri 7 Pangkalpinang resmi menutup kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 pada Jumat (18/7). Penutupan ditandai dengan pameran ekstrakurikuler di lapangan sekolah yang menampilkan berbagai kegiatan unggulan siswa.
Kepala SMPN 7 Pangkalpinang, Arman, S.Pd, menjelaskan MPLS tahun ini berlangsung selama 5 hari, sesuai arahan Dinas Pendidikan. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan sekolah, budaya, strategi belajar, hingga membangun karakter siswa baru.
“Kami ingin membekali anak-anak tentang cara belajar di SMP, yang berbeda dari SD. Materi diberikan oleh guru-guru serta pihak luar seperti kepolisian, BNN, juga untuk membentuk karakter dan memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba serta disiplin berlalu lintas,” ujar Arman saat ditemui di ruang kerjanya, dalam kunjungan silaturahmi Media Nasional Kejar Berita, (18/7).
Tahun ini, SMPN 7 menerima 378 siswa baru yang terbagi dalam 9 kelas dengan rata-rata 42 siswa per kelas. Jumlah total siswa saat ini mencapai sekitar 1.000 orang.
Arman menyebut penerimaan siswa baru tetap mengacu pada sistem zonasi, meski masih banyak masyarakat yang belum memahami aturan dan administrasi yang diperlukan. Untuk itu, pihak sekolah menyediakan layanan pendampingan orang tua agar proses pendaftaran lebih mudah.
“Tantangannya, banyak warga lama di sekitar sekolah yang ternyata dokumennya belum memenuhi syarat zonasi. Kami bantu untuk melengkapi. Selain itu, ada juga siswa berprestasi dari luar zonasi yang kami terima sesuai aturan,” jelasnya.
Wilayah layanan SMPN 7 meliputi Gabek, Jerambah Gantung, Selindung Baru, Selindung Lama, hingga kawasan sekitar Kecamatan Gabek.
Sekolah juga harus menjaga agar jumlah siswa per kelas tidak melebihi aturan demi menjaga kualitas pendidikan.
Penutupan MPLS dimeriahkan dengan pameran ekstrakurikuler. Ketua OSIS SMPN 7, Samudra Abdul Muda, menyebut dari 19 ekstrakurikuler yang dimiliki sekolah, hanya sebagian yang tampil karena keterbatasan waktu.
“Hari ini ada sekitar 10 yang tampil, seperti OSIS, Pramuka, PMR, Karate, Pencak Silat, Tari, hingga PIK-R,” ujar Samudra.
Selama MPLS, para siswa baru mengikuti berbagai agenda, mulai dari apel pembukaan, pengenalan kelas, materi-materi dari guru, hingga pameran ekstrakurikuler. Samudra berharap para siswa baru bisa menjaga nama baik sekolah, lebih semangat belajar, serta menjaga lingkungan.
“Setiap siswa wajib ikut minimal satu ekstrakurikuler. Formulir pilihan rencananya dibagikan minggu depan,” imbuhnya.
Ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan di luar jam pelajaran dengan jadwal yang bervariasi, mulai siang hingga sore.
Dalam jangka panjang, SMPN 7 menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) untuk empat tahun ke depan.
Target utamanya antara lain meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik, menerapkan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun), hingga menekan angka ketidakhadiran siswa.
Arman juga menegaskan pentingnya peran orang tua sebagai mitra sekolah dalam mendidik anak-anak.
“Anak-anak ini butuh teladan. Guru-guru berusaha memberi contoh positif dan memfasilitasi mereka agar proses berpikir mereka terarah,” pungkasnya.
Dengan semangat baru di tahun ajaran ini, SMPN 7 Pangkalpinang berharap bisa terus meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak generasi yang berprestasi, berkarakter, serta siap menghadapi tantangan.
Penulis/Editor: Herma/Dhimas