Imbas Kisruh Pengurus Masjid Sabilul Muhtaddin, Terkuak Lenyapnya Dana Puluhan Juta Rupiah

Berita, DAERAH95 Dilihat

Pangkalpinang, kejarberitanews.com – Dalam literature yang ditelusuri oleh media di laman internet, disebutkan beberapa tugas dan fungsi dari kepengurusan Dewan Kemakmuran Masjid, diantaranya adalah, menyelenggarakan kegiatan ibadah dan memakmurkan masjid, mengelola keuangan dan aset masjid secara akuntabel dan transparan, serta memelihara kebersihan dan keamanan masjid, Kamis 3 Juli 2025.

Tak cuma itu, masjid sebagai pusat kegiatan umat islam diharapkan juga mampu mengembangkan kegiatan pendidikan dan sosial, Melakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi umat. Juga melakukan kegiatan berupa Fardhu kifayah seperti prosesi pemakaman jenazah umat islam.

Sementara itu, menyoal kisruh yang membuncah di lingkungan Bukit Merapin pada umumnya atau di Masjid Sabilul Muhtaddin pada umumnya, tim investigasi media menemukan serpihan fakta-fakta penting yang bisa dikatakan berhasil menyatukan puzzle teka-teki yang menyelimuti keruhnya perseteruan.

“Tdk ada bantuan dari pihak pemerintah mau perusahan pak, jadi kami cuma mendapat bantuan dari masyarakat langsung berupa infak sedekah dan amal jariah dan semuanya diserahkan kepada bendahara masjid untuk diumumkan kepada jamaah setiap akhir bulan/awal bulan,” kata Ketua DKM Masjid Sabilul Muhtaddin, Ahmad Robbani lewat sambungan pesan instan whatsapp jam 13:25 wib.

Konfirmasi tim investigasi media kemudian dipertajam menyoal dasar hukum atau yayasan apa yang selama ini menaungi Masjid Sabilul Muhtaddin. Mengingat, kisruh yang terjadi menurut kabar angin adalah soal tidak jelasnya pertanggung- jawaban uang kematian milik umat sebesar 67 juta rupiah.

“Sampai sekarang kita belum punya yayasan pak,” tambah Ahmad Robbani.

Ahmad bilang, pihaknya sampai saat ini belum menerima bantuan dari pihak pemerintah mau perusahan, jadi cuma mendapat bantuan dari masyarakat langsung berupa infak sedekah dan amal jariah. Dimana semuanya diserahkan kepada bendahara masjid untuk diumumkan kepara jamaah setiap akhir bulan atau awal bulan.

“Ya kita terbuka aja pak soal uang masjid kepada jamaah dan masyarakat. Kalau bendahara seksi kematian cuma keluar dan masuknya saja diumumkan di masjid, uang yang masuk berapa, keluar berapa itu juga tidak pernah melalui Ketua DKM Sabilul Muhtadin, jumlah uang yang ada tidak pernah disampaikan dimana uang itu,” imbuhnya.

Terpisah keterangan Ahmad Robbani dibantah oleh salah satu anggota seksi kematian yang mewanti-wanti agar namanya tidak dimasukan dalam pemberitaan. Menurutnya, bendahara seksi kematian justru melakukan upaya transparansi publik terkait laporan penggunaan uang kematian tadi.

“Loh gimana ini? Justru dari pihak kami sengaja menempel laporan pertanggungjawaban penggunaan uang kematian di dinding. Selain itu kami juga selalu melaporkan pada yang bersangkutan dan diumumkan berkala tiap waktu sholat,” kata sumber anonim.

Pihaknya yang merasa geram dengan tudingan tadi balik bertanya soal pertanggungjawaban penggunaan uang sebesar puluhan juta rupiah dari kas uang kematian yang menurutnya berada dalam domain tanggungjawab Ketua Masjid, Ahmad Robbani.

“Sekarang kita main buka-bukaan saja lah. Banyak pengurus yang sudah lama ingin langsung bertanya kemana larinya penggunaan uang sebesar 67 juta rupiah yang sebelum kasus sekarang muncul sudah jadi isu sensitif,” pungkas sumber. (LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *