Hidayat Arsani Tegaskan: Statemen ‘Tembak’ Bukan Bermaksud Kekerasan, Tapi Makna Lain yang Humanis

Berita, DAERAH5 Dilihat

Pangkalpinang, kejarberita-news.com – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, menegaskan bahwa menjaga keamanan dan ketertiban adalah fondasi utama dalam membangun daerah yang damai dan sejahtera. Dalam menghadapi dinamika demokrasi, ia menyampaikan pesan penting bahwa kebebasan berpendapat tetap dihormati, namun tindakan anarkis tidak akan diberi ruang.

Ungkapan ‘Tembak’ yang sempat menimbulkan berbagai tafsir kini ditegaskan memiliki makna lain yang lebih humanis. Kata tersebut bukan dimaksudkan sebagai kekerasan, melainkan simbol penegakan hukum yang cepat, tepat, dan berkeadilan.

Makna Tembak dalam Konteks Demokrasi
Dalam konteks kehidupan berdemokrasi, ‘Tembak’ berarti menyasar langsung ke akar persoalan. Tidak dengan peluru, melainkan dengan aturan hukum dan kebijakan yang adil. Makna ini menunjukkan bahwa pemerintah hadir untuk memberikan kepastian, bukan menebar ketakutan.

Bagi Gubernur Hidayat Arsani, demokrasi sejati adalah ruang dialog yang damai. Demonstrasi tetap diperbolehkan, bahkan dijamin oleh konstitusi. Namun, setiap aksi harus dilakukan dengan tertib dan tidak merugikan masyarakat.

Apabila ada pihak yang mencoba mengacaukan suasana dengan tindakan anarkis, maka pemerintah akan ‘menembak’ dengan hukum—sebuah tindakan yang tegas, tetapi tetap berlandaskan nilai kemanusiaan.

Keamanan adalah kunci pembangunan. Tanpa suasana yang kondusif, sulit bagi masyarakat untuk beraktivitas dengan tenang dan bagi daerah untuk terus berkembang. Karena itu, ketegasan Gubernur Hidayat Arsani dalam menjaga stabilitas tidak boleh dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan, melainkan sebuah langkah melindungi masyarakat.

“Makna Lain Tembak” mencerminkan keberanian untuk bertindak cepat dalam menghadapi ancaman kericuhan, sekaligus menjaga agar masyarakat tidak dirugikan. Dengan jalur hukum yang transparan, siapa pun yang melanggar aturan akan diproses secara adil. Hal ini memastikan bahwa Bangka Belitung tetap menjadi daerah yang aman, nyaman, dan layak disebut rumah bagi semua warganya.

Pesan Moral bagi Generasi Muda
Sikap tegas Gubernur juga mengandung pesan moral, terutama bagi generasi muda. Ia ingin menegaskan bahwa menyampaikan aspirasi tidak harus dengan kekerasan. Suara yang tertib dan damai justru lebih kuat, karena lebih mudah didengar dan ditindaklanjuti.

Generasi muda diharapkan menjadikan demonstrasi sebagai sarana edukasi politik, bukan ajang kericuhan. Dengan demikian, demokrasi dapat tumbuh sehat, dan masa depan Bangka Belitung tetap terjaga dalam suasana penuh kedamaian.

Kepemimpinan yang Humanis
Di balik ketegasan itu, Hidayat Arsani menekankan pendekatan humanis. ‘Tembak’ dalam makna lain adalah menembak dengan solusi, menembak dengan keadilan, dan menembak dengan kebijakan yang menyejukkan. Ia ingin masyarakat merasakan bahwa pemerintah tidak hadir untuk menakut-nakuti, tetapi untuk melindungi dan mendampingi.

Inilah wujud kepemimpinan yang kuat sekaligus menyejukkan: menjaga ketertiban tanpa menutup ruang demokrasi, menegakkan hukum tanpa kehilangan rasa kemanusiaan, serta membangun kesejahteraan tanpa mengorbankan kebebasan rakyat.

Menuju Babel yang Damai dan Sejahtera
Dengan pendekatan tegas namun humanis ini, Gubernur Hidayat Arsani ingin memastikan Bangka Belitung tetap menjadi daerah yang aman, damai, dan sejahtera. Demokrasi tetap hidup, aspirasi tetap tersampaikan, dan stabilitas sosial tetap terjaga.

‘Makna Lain Tembak’ kini bukan sekadar istilah, melainkan simbol komitmen untuk melindungi rakyat dan menjaga masa depan daerah. Sebuah pesan bahwa Bangka Belitung adalah rumah bersama, tempat setiap orang bisa merasa aman, didengar, dan dihargai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *