Bulog Stop Beli Gabah, Gubernur Hidayat Turun Tangan Selamatkan Petani Babel

Berita, DAERAH18 Dilihat

Batam, kejarberita-news.com – Nasib Petani Padi di Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), saat ini sedang kurang bergairah menekuni profesinya, gegara Perum Bulog tidak membeli gabah dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram, sedangkan pihak swasta harganya rendah, sehingga petani merasa dirugikan.

Keresahan itupun telah menyebar ke platform berbagai media. Mendengar kabar tersebut, Gubernur Babel, Hidayat Arsani langsung bergerak cepat.

Disela kesibukannya mengikuti kegiatan nasional dari Batam, Sabtu (20/9) malam Gubernur Hidayat langsung menghubungi Kepala Perum Bulog Cabang Bangka, Akhmad Fahmi Yasin, guna mengetahui permasalahan yang menyangkut kepentingan masyarakat petani itu.

Gubernur mengupayakan Bulog tetap bisa membeli gabah para petani di Babel.
“Kenapa Bulog tidak membeli gabah kering panen (GKP)? Inikan tidak sesuai kesepakatan. Saya minta Bulog harus ada solusi yang tidak merugikan petani,” tegas Gubernur Hidayat Arsani.

Dalam jawaban singkatnya, Kepala Bulog Cabang Bangka mengungkapkan bahwa kuota Bulog untuk membeli sudah habis.
“Petani bisa menjual GKP kepada pihak swasta,” ucap Kepala Bulog Bangka, Akhmad Fahmi.

Atas jawaban Kepala Bulog Bangka itu, Gubernur Hidayat meminta Kepala Bulog untuk menghadap Gubernur Hidayat hari Senin, 22 September 2025 mendatang untuk mencari solusi terkait GKP, sehingga tidak merugikan petani.

Diminta tanggapannya usai menelepon Kepala Bulog tersebut, Gubernur Hidayat sangat menyayangkan Perum Bulog menghentikan membeli gabah kering panen petani, yang nantinya dapat menurunkan semangat petani padi di Desa Rias.

Menurut Gubernur Hidayat, stopnya Bulog membeli GKP Petani, bertolak belakang dengan program pemerintah pusat dan daerah untuk menggalakkan petani padi dalam mendukung program swasembada pangan.

Dengan adanya bantuan dan dorongan dari Bulog, Gubernur Hidayat sangat berharap petani di Babel tetap bersemangat untuk menanam padi di masa mendatang, dengan begitu swasembada pangan terwujud.

Diketahui Perum Bulog Cabang Bangka menghentikan pembelian GKP Petani mulai awal September 2025. Para penampung atau tengkulak pun akhirnya membeli GKP Petani dengan harga murah.

Penulis: Hasan. A.M

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *