BPBD Pangkalpinang Antusias Sambut Audiensi Media Nasional Kejar Berita, Bahas Sinergi Informasi Bencana

Berita, DAERAH8 Dilihat

Pangkalpinang, kejarberita-news.com – Tim Media Nasional Kejar Berita melakukan audiensi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pangkalpinang, Senin (01/09). Pertemuan ini menjadi momentum awal sinergi antara media dan BPBD dalam memperkuat edukasi kebencanaan bagi masyarakat.

Kedatangan tim media diterima langsung oleh Kepala BPBD Kota Pangkalpinang, Dedy Revandi, bersama Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RLL), Triadi. Dalam kesempatan tersebut, Dedy menekankan bahwa media massa tidak sekadar menyebarkan informasi, tetapi juga berperan sebagai garda depan dalam membangun kesadaran publik menghadapi risiko bencana.

“Media memiliki peran vital. Informasi yang cepat dan benar bisa menenangkan masyarakat sekaligus memberi mereka waktu untuk bersiap menghadapi kemungkinan bencana,” ujar Dedy.

Ia menguraikan bahwa Pangkalpinang memiliki sejumlah potensi bencana yang harus diwaspadai, terutama menjelang akhir tahun. Wilayah pesisir rawan pasang surut dan gelombang tinggi, sedangkan kawasan rendah di bawah permukaan laut berisiko tinggi mengalami banjir maupun genangan.

Dedy juga menjelaskan perbedaan istilah yang kerap rancu di masyarakat, yakni genangan dan banjir. Menurutnya, genangan biasanya berlangsung hanya dalam hitungan jam, sementara banjir bisa meluas hingga ratusan hektare, bertahan lebih dari 24 jam, dan berdampak pada kebutuhan dasar warga.

“Pembedaan ini penting agar masyarakat bisa memahami situasi dengan benar,” tegasnya.

Selain banjir dan genangan, Pangkalpinang juga kerap dihadapkan pada bencana hujan ekstrem, angin kencang, serta kebakaran lahan saat musim kemarau. Untuk itu, BPBD menilai keterlibatan media sangat dibutuhkan agar edukasi kepada masyarakat lebih terarah dan tidak menimbulkan kepanikan.

Hal senada disampaikan Kabid RLL Triadi. Ia menilai bahwa media harus menjadi mitra strategis dalam penyampaian informasi kebencanaan.

“Kami punya keterbatasan dalam menjangkau masyarakat secara langsung. Di sinilah peran media sangat penting. Informasi yang keliru justru bisa menimbulkan kepanikan. Karena itu, kami berharap media dapat menyampaikan edukasi kebencanaan yang bersumber dari kami dengan tepat,” katanya.

Triadi juga menyinggung bahwa sebagian bencana, khususnya kebakaran lahan, justru dipicu oleh aktivitas manusia. Oleh karena itu, kolaborasi media dalam mengedukasi warga tentang dampak dan pencegahan menjadi sangat penting.

Dalam pelayanan publik, BPBD Kota Pangkalpinang membuka akses pengaduan melalui WhatsApp call center 0811-7161-000. Menariknya, banyak laporan yang masuk ternyata berada di luar kewenangan BPBD.

Namun, pihaknya tetap berkomitmen menindaklanjuti dengan meneruskan laporan tersebut ke instansi berwenang agar masyarakat tetap mendapat respons cepat.

“Walaupun bukan ranah BPBD, setiap laporan masyarakat yang masuk tetap kami teruskan. Tujuannya agar tidak ada aduan warga yang terabaikan,” jelas Dedy.

Ke depan, BPBD Pangkalpinang menargetkan pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025 sebagai wadah koordinasi lintas sektor, melibatkan pemerintah daerah, akademisi, komunitas, dunia usaha, dan media. Forum ini diharapkan menjadi motor penggerak dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana.

Pertemuan dengan Nasional Kejar Berita ini pun dipandang sebagai langkah awal yang strategis. Kolaborasi BPBD dan media massa diyakini mampu memperkuat kesadaran publik, mendorong partisipasi masyarakat, sekaligus mengurangi dampak bencana yang berulang terjadi di Kota Pangkalpinang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *