Bayi 11 Bulan Meninggal Diduga Akibat Kelalaian RSBT Pangkalpinang, Publik Kecam Layanan Darurat yang Tak Direspons

Berita, DAERAH17 Dilihat

Pangkalpinang, kejarberita-news.com – Suasana pilu dan amarah pecah di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang, Selasa (2/9/2025). Seorang ibu menangis histeris setelah bayi yang baru berusia 11 bulan meninggal dunia. Ia menuding pihak rumah sakit lalai memberikan penanganan darurat, meski telah berkali-kali meminta bantuan.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Ibu korban menjerit menyalahkan perawat RSBT yang dianggap tidak sigap merespons panggilan darurat.

“Anak ku dak diretak (tidak dihiraukan). Ku pencet tombol itu seratus kali dak diretak (tidak dihiraukan) tidak ada yang datang, mereka tidur. Apa gunanya tombol darurat itu!” teriaknya dengan suara parau.

Ibu korban menjelaskan bahwa anaknya awalnya hanya mengalami diare dan demam. Kemudian dibawa ke RSBT untuk mendapatkan perawatan. Namun, menurut pengakuannya, penanganan medis yang diberikan jauh dari memadai.

“Semalaman aku di rumah sakit. Infus anakku lepas, kuminta pasang, tapi tidak dipasang. Malam panasnya tinggi, ku pencet tombol darurat berkali-kali, tapi tak ada perawat datang. Dak siapa ngerti anakku, yuk?” tuturnya terisak.

Kesaksian itu diperkuat dengan rekaman video yang memperlihatkan kepanikan keluarga saat sang bayi meregang nyawa. Isak tangis pecah di ruang perawatan, sementara beberapa anggota keluarga terdengar menuding pihak rumah sakit lamban dan lalai.

Warganet ramai-ramai membagikan video tersebut dan mengkritik pelayanan RSBT yang dinilai abai terhadap keselamatan pasien.

Sebuah akun tiktok @nvsluxe berkomentar “TOLONG BANGET BUAT SELURUH RS DIMANAPUN ITU!!! BERILAH PELAYANAN TERBAIK KE MEREKA TANPA ADA PANDANG BULUH!!! urusan nyawa memang sudah ditetapkan sama Allah tetapi mohon selalu diperhatikan dan sigap! saya soalnya pernah berpengalaman seperti ini sudah tekan bel beberapa kali tidak ada perawat yang datang eh saat disamperin ke depan meja perawat disana….padahal ada beberapa orang perawat udah disamperin baru tuh mau bergerak. itu kerjanya ngapain aja padahal sudah mendengar bell beberapa kali loh!?”

Komentar keras juga bermunculan, salah satunya menyebut, “Terjadilah rumah sakit Bakti Timah lalai tidak memperdulikan pasiennya, malah enak bobok cantik. Gubernur harus copot direktur rumah sakit timah dan oknum-oknum yang terlibat.”

Kasus meninggalnya bayi 11 bulan ini menjadi tamparan keras bagi pelayanan kesehatan di Bangka Belitung. Publik mendesak Dinas Kesehatan turun tangan melakukan investigasi independen untuk memastikan kebenaran dugaan kelalaian.

Tragedi ini mengingatkan bahwa pelayanan medis bukan hanya soal prosedur, tetapi juga menyangkut tanggung jawab moral menyelamatkan nyawa. Respon cepat, sigap, dan penuh perhatian menjadi kunci utama, terlebih ketika yang dipertaruhkan adalah hidup seorang anak.

Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen RSBT Pangkalpinang belum memberikan keterangan resmi. Tim redaksi masih berupaya menghubungi pihak rumah sakit untuk meminta klarifikasi terkait dugaan kelalaian tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *